Chapter 42 : Kebohongan yang terungkap - LiaRezaVahlefi

Masya Allah Alhamdullilah - Kumpulan lanjutan episode cerita di wattpad dan platfrome kepenulisan serta artikel umum Happy Reading :)

Minggu, 21 September 2025

Chapter 42 : Kebohongan yang terungkap




 Adelard tidak menyangka kalau wanita yang sedang menyengir didepannya kali ini adalah sahabat sekaligus orang terdekat di masalalunya. Adelard masih syok, masih tak percaya Ciara terlihat baik-baik saja bahkan sehat. Wanita didepannya kali ini tidak berubah sejak dulu, masih memiliki kecantikkan yang alami. Namun satu hal yang membuatnya terkejut. Kali ini Ciara terlihat berhijab. Apakah Ciara mualaf? Sejak kapan?

BRUK! 

Dengan enteng Ciara malah menendang tulang kering bagian kaki Adelard tanpa merasa bersalahsama sekali apalagi berdosa.

"Arrgghh!! Astaga berani-beraninya-"

"Kau terlalu lama menatapku seolah-olah aku ini hantu! dasar bodoh!"

Adelard ingin marah namun Nafisah mencegahnya sambil menggeleng pelan. Akhirnya Adelard menurut. Ciara memang tidak berubah sejak dulu termasuk sikap dan perangainya yang suka blak-blakan dan memukulnya walaupun hanya bercanda. 

"Ciara, siapa yang datang?"

Tiba-tiba Eloisa hadir di antara mereka. Eloisa tidak tahu kalau Adelard akan datang bersama istrinya. Disisi lain, Nafisah merasa familiar dengan wajah Eloisa. Seperti pernah bertemu sebelumnya ntah dimana. Eloisa langsung tercengang menatap Nafisah.

"Ah bukankah kau yang waktu itu menolong saya didepan minimarket beberapa minggu yang lalu?"

Nafisah masih diam dan pikirannya mencoba mengingat kejadian-kejadian beberapa minggu sebelumnya seperti potongan film yang di putar mundur. Tak membutuhkan waktu yang lama Nafisah langsung ingat .

"Ah saya ingat. Waktu itu tanpa sengaja anda menjatuhkan beberapa belanjaan anda lalu-"

"Sebentar.." potong Eloisa cepat. "Saat itu kau bersama seorang anak di stroller." tiba-tiba Eloisa merasakan sesuatu yang aneh dan curiga bahkan mulai di landa kebingungan. 

"Dimana putra kami." ucap Adelard akhirnya. 

"Putramu?" Elosia menatap Adelard bingung. "Apa maksudmu?"

"Maaf nyonya Eloisa permisi, saya izin masuk." tanpa banyak bicara Adelard langsung menerobos masuk ke kamar hotel Eloisa. Adelard menelusuri ruangan Eloisa yang besar karena ruangan tersebut tipe presidential suite. Adelard mengabaikan teguran Nafisah yang melihat suaminya itu tidak sopan. Tetapi tepat saat itu juga,  Adelard menemukan Rafa tertidur di sebuah kamar dan pelan-pelan menggendongnya.

"Apa yang kau lakukan padanya." tanya Eloisa dengan pandangan tidak suka melihat cara Adelard seperti itu. "Aku yang menyelamatkan nyawanya setelah dia diculik dan-"

"Maaf Nyonya Eloisa, kami harus pamit pergi. Ini sudah malam."

Nafisah di landa kebingungan. Dia tidak tahu harus bersikap apa dan bagaimana bahkan memulainya dari mana di tengah situasi seperti ini. Nafisah tidak tahu siapa wanita paruh baya yang bernama Eloisa ini, Bahkan ia sendiri tidak menyangka bagaimana cara wanita ini menyelamatkan Rafa. 

"Silahkan pergi dari sini, Tapi jangan bawa anak itu." tegur Eloisa sekali lagi.

"Aku ayahnya, sudah seharusnya kami-"

"Tapi dia cucuku."

"Apa?

Syok? tentu saja.. 

Tak hanya itu, Nafisah bahkan menutup mulutnya. Nafisah mulai memundurkan langkahnya keCbelakang karena syok mendengarnya. Nafisah mulai berpikir yang tidak-tidak, jangan bilang kalau wanita paruh baya ini adalah...

Eloisa berjalan santai dengan wajah serius sambil bersedekap. "Rafa, dia adalah anak kandung dari putraku Marcello. Pewaris dari Stephano kelak."

Ciara membulatkan kedua matanya tak percaya. Kepergiannya ke luar negeri untuk menjalani hukuman membuatnya tidak menyangka bahwa masalah Nafisah, Adelard, bahkan sampai ke Marcello benar-benar di luar dugaanya. 

"Sebentar, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ciara dalam hati. Ia sudah hampir membuka bibirnya, tetapi ia urungkan. Bukan waktunya dia ikut campur urusan ini.

"Itu tidak mungkin!" bantah Adelard pada Eloisa. "Jelas-jelas Rafa putraku, Nafisah adalah ibu kandung yang telah melahirkannya saat aku di penjara!"

Tiba-tiba seorang pria bernama William muncul sambil membawa sebuah dokumen penting, sosok pria itulah yang menghubungi Adelard dan memberi kabar keberadaan Rafa saat ini. Seorang tangan kanan Marcello yang terpercaya. Awalnya Eloisa memberi perintah William untuk segera memberi tahu Adelard dan Marcello bahwa Rafa sudah di temukan. Tetapi hal yang mengejutkan sebelum Adelard tiba, William justru memberikan dokumen penting pada Eloisa bahwa Rafa yang di berhasil di selamatkan itu adalah cucu sekaligus pewaris Stephano, Ayah Marcello.

Adelard merampas kasar dokumen itu dan membacanya dengan teliti. Sebuah hasil tes DNA akurat yang memberi keterangan bahwa Marcello adalah ayah biologis Rafa. Adelard merobek surat itu dan tertawa frustasi karena tidak percaya.

"Anda jangan bermain-main dengan saya. Surat ini palsu!"

"Kau terus membantah Adelard. Kenapa tidak kau tanyakan saja pada istrimu, benarkah dia pernah melahirkan Rafa?"

****

Next chapter 43. Klik link di bawah ini :

https://www.liarezavahlefi.com/2025/09/chapter-43-kembali-terluka.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar