Chapter 50 : Hati Yang Melunak - LiaRezaVahlefi

Masya Allah Alhamdullilah - Kumpulan lanjutan episode cerita di wattpad dan platfrome kepenulisan serta artikel umum Happy Reading :)

Minggu, 21 September 2025

Chapter 50 : Hati Yang Melunak



 Adelard menatap Zulfa dengan sorot mata tajam, penuh luka dan kekecewaan. Kata-kata Zulfa barusan menggantung di udara, berusaha meyakinkan bahwa Nafisah tak pernah mengkhianatinya. Namun, bagi Adelard, luka itu terlalu dalam untuk diobati hanya dengan kata-kata.

"Aku tahu kau ingin melindunginya, Zulfa. Tapi jangan memintaku untuk percaya pada kebohongan," ucap Adelard pelan, suaranya dingin namun bergetar. "Semua yang terjadi... terlalu nyata untuk diabaikan."

Zulfa menggeleng perlahan, matanya memohon. "Dia tidak bersalah, Adelard. Apa pun yang kau lihat, itu bukan seperti yang kau pikirkan."

Namun Adelard mundur satu langkah, seakan menolak kenyataan yang Zulfa sodorkan padanya. "Cukup," katanya, lalu berbalik pergi, meninggalkan Zulfa yang berdiri terpaku dalam diam dan duka.

Di tempat lain, Marcello masih terus mencari. Langkahnya menyusuri gang-gang sempit dan sudut-sudut kota yang mulai sepi. Hatinya gelisah, pikirannya hanya dipenuhi satu nama—Zulfa. Ia menghilang begitu saja sejak percakapan terakhir mereka, meninggalkan tanda tanya dan kekosongan yang membuat Marcello tak bisa diam.

"Zulfa, kau di mana?" gumamnya lirih, seolah angin malam bisa menyampaikan rindunya.

Langit mulai gelap, namun Marcello belum juga menyerah. Di antara rasa khawatir dan harapan, ia terus melangkah—karena di balik semua rahasia yang belum terungkap, hanya Zulfa yang bisa menjawab semuanya.


❤️❤️❤️

Eloisa duduk di sisi ranjang kecil, membelai lembut rambut Rafa yang tertidur pulas. Wajah sang cucu tampak begitu damai, seolah tak terusik oleh dunia yang penuh gejolak di sekelilingnya. Senyum kecil merekah di wajah Eloisa, senyum yang tidak lagi menyimpan ambisi atau penyesalan—hanya cinta murni seorang nenek yang akhirnya diberi kesempatan untuk menebus waktu yang hilang.

Setiap langkah kecil merawat Rafa, setiap selimut yang dirapikan, setiap lagu nina bobo yang ia bisikkan—semuanya ia lakukan dengan sepenuh hati. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Eloisa merasa utuh. Ia memiliki cucu. Ia menyayanginya dengan cara yang belum pernah ia berikan pada siapa pun.

Lalu suara langkah berat terdengar di ambang pintu. Stephano berdiri terpaku di sana. Pandangannya langsung tertuju pada anak kecil yang tertidur di pelukan ibunya. Beberapa detik ia hanya bisa terdiam, seolah waktu berhenti berjalan. Wajah itu... ada bayangan Marcello di sana. Tapi juga sesuatu yang baru. Lembut. Tidak ternoda.

"Dia... cucuku?" tanya Stephano pelan, hampir seperti bisikan pada dirinya sendiri.

Eloisa menoleh dan mengangguk perlahan. "Ya. Rafa... anak dari Marcello."

Stephano melangkah masuk dengan hati-hati, seolah takut membangunkan keheningan yang suci. Ia menatap Rafa dengan mata yang sulit ditebak—antara terkejut, bingung, dan terharu. Tangannya terangkat sedikit, ragu-ragu, lalu jatuh kembali di samping tubuhnya.

"Aku... seorang kakek?" katanya lirih, seakan tak percaya pada kenyataan yang baru saja menabrak hidupnya.

Eloisa tersenyum tipis, lalu menepuk kursi di sampingnya. "Duduklah. Mungkin sudah waktunya kau belajar mencintai tanpa syarat."

Dan malam itu, untuk pertama kalinya, Stephano duduk dalam diam di samping cucunya—memandang, merenung, dan perlahan-lahan membiarkan hatinya yang keras mulai mencair.

❤️❤️❤️

Hanya waktu yang menjawab bagaimana Adelard akan segera percaya pada Nafisah.

Makasih sudah baca, Sehat selalu buat kalian yaaa 

With Love : Lia

Instagram lia_rezaa_vahlefii


Next Chapter 51. Klik link di bawah ini :

https://www.liarezavahlefi.com/2025/09/chapter-51-sabar-dalam-luka.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar